Rabu, 04 April 2018

ASRMA KEPRI



Asrama Kepri sudah berdiri dari lahirnya Organisasi Daerah IKAPEMA Kepri-Malang, sudah 16 dan setelah 16 tahun sudah begitu banyak perubahan yang terjadi, dari asramanya maupun dari anggotanya sendiri. Yang awalnya asrama hanya cuman untuk putra, sekarang sudah ada asrama putri, yang awalnya anggotanya hanya hitungan puluhan, sekarang sudah ratusan anggota. Dan di periode ini penulis akan membagikan suka duka yang ada di Asrama Kepri, yang dulunya pada saat periode 2016/2017 sudah sangat kompak sekali anggota asramanya, dan di periode ini kembali meurun kekompakan yang ada di Asrama Putranya sendiri dan orang-orang bilang ada sebuah gep-gepan yang ada di dalamnya. Yang dulunya ruang tengah sebagai tempat berkumpulnya anak-anak asrama, akan tetapi sekarang ruang tengah hanya sebatas jalur yang harus dilewati untuk masuk ke dalam kamar, yang dulunya makan bareng-bareng di ruang tengah, sekarang makan di ruang tengah pun enggan, mereka hanya mau pergi makan bersama teman gep-gepannya saja. Perubahan yang terjadi sangat drastis sekali. Coba teman-teman pembaca bayangkan bagaimana sebuah Organisasi ini akan kompak, akan berjalan dengan baik, akan maju dan akhirnya akan menjadi panutan Organisasi lainnya, kalau orang-orang yang didalamnya mulai tidak peduli lagi antar sesamanya, mulai enggan berkumpul bersama, dan mulai menghina antar sesame temannya.
Awalnya penulis merasa Organisasi Daerah ini sebentar lagi akan berhenti berjalan dari rodanya, dan anggotanya pun mulai pergi. Akan tetapi kewaswasan itu berubah 180 derajat.

Yaaah itu mah dulu, sekarang sedikit demi sedikit kekompakan yang ada di Asrama Putranya kembali lagi, begitu pula dengan Asrama Putrinya, semakin tahun mereka semakin kompak, yaahh walaupun ada yang masih hanya mau pilih-pilih teman, itu tidak masalah, karna sebentar lagi, mau tidak mau sebuah kata gep-gepan itu akan hilang.

Selain dari anggotanya sendiri Asrama Kepri juga banyak terjadi perubahan selama 16 tahun, dan di periode ini asrama cukup beruba drastis dari periode sebelumnya, Asrama Putra sudah di cat ulang menjadi warna biru abu2, sedangkan Asrama Putrinya sudah di cat ulang dengan warna cat yang sama yaitu putih, dan sistem-sistem didalamnya pun juga sangat beruba banyak dari periode sebelumnya.

Penulis ingin menceritakan sedikit tentang pembayaran Asrama Putri, dulunya Asrama Putri pembayarannya setiap 2 tahun sekali sebesar 40 juta rupiah dan 5 juta rupiah sebagai jaminan jikalau ada perubahan tidak sesuai dengan keigininan yang punya rumah, akan tetapi sekarang pembayarannya setiap 1 tahun sekali sebesar 40 juta rupiah dan 5 juta rupiah sebagai jaminan jikalau ada perubahan bentuk yang tidak sesuai dengan keinginan yang punya rumah. Sejujurnya itu sangat merugikan bagi kita sendiri, terutama 5 juta uang jaminan tersebut, kita bisa terima kalau pembayarannya setiap 1 tahun sekali karena barang-barang property setiap tahunnya akan selalu naik, akan tetapi yang di pertanyakannya ini bagaimana nasib uang yang 5 juta ini ?
Karena setiap tahunnya perubahan pasti akan terjadi, contoh semisal rumah bocor, otomatis harus di perbaikan, akan tetapi ketika tahun berikutnya, pemilik rumah tidak akan terima jika ada perubahan dari isi rumah tersebut, dan pastinya uang 5 juta tersbut akan di ambil oleh pemilik rumah, dan itu sangat-sangat dan sangat merugikan untuk kami, karena hanya masalah perubahan atap yang bocor, dan itu pengeluarannya dari kita sendiri, dan uang jaminan itu diambil juga. Walapun perubahannya sama dengan sebelumnya, tetap saja pemilik rumah itu tidak terima dengan perubahannya, dan intinya pemilik rumah ini tidak mau ada perubahan di dalamnya, dan yang kedua pemilik rumah ini telah melakukan tindakan kecurangan dalam perjanjian yang ada.

Nah, apa yang ditulis oleh penulis ini benar, semakin lama anggota Asrama ini semakin kreatif dengan penyelesaian masalahnya.
Dan pada akhirnya kami memberikan sebuah solusi yang baru yaitu, bagaimana uang 5 juta ini kita jadikan untuk renofasi rumah yang ditnggali, dan menurut saya sebagai penulis, itu adalah solusi yang sangat tepat dan bijak, karena solusi ini sangat menguntungkan kita pada akhirnya.

Masalah yang kedua penulis sedikit ingin membagikannya, masalah kedua ini dulunya setiap tahun akan selalu saja terjadi. Pasti teman-teman pada bingung, kok bisa sih ?
Jadi begini ceritanya, setiap tahun kita harus membayar uang kontrak rumah sebesar 75 juta untuk Asrama Putra dan Putr di bulan Agustus, sedangkan uang yang turun dari Pemerintah Daerah baru bisa turun pada bulan Oktober, jadi gimana caranya agar kita bisa membayar DP uang Asrama tersebut ?
Nah, dulunya anggota asrama ini meminjam uang ke orang tuanya, ada yang mau untuk menggadaikan motor, TV, sampai dengan laptopnya, agar apa ? agar bisa untuk membayar DP asrama ini, dan masalah ini setiap tahun selalu saja terjadi.

Pada akhirnya, kita bisa menyelesaikan masalah tersebut, dengan cara setiap anggota harus membayar uang tabungan sebesar 50 ribu rupiah setiap bulannya, karna dengan uang tersebutlah nantinya akan dijadikan uang untuk pembayaran Asrama Putra maupun Putri, dan menurut penulis itu adalah salah satu ide yang tepat digunakan.

Yaaah begitulaah suka duka Asrama Kepri, dan kemajuan-kemajuan yang ada didalamnya, dan itu masih beberapa yang bisa penulis ceritakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar